Sayangku

Sejengkal detik yang hubungkan kita
Tlah mampu bawaku berlabuh dalam rasa tak menentu
Ku kira terlalu cepatkah ini terjadi
Ku takut kan terulang, sakit itu

Kurangkai sepatah demi sepatah gelisahku
Kuikat ia dalam sebilah ungkap
Yang seolah penjarakan pandangku
Yang seolah menggantungku

Berlalunya hari beriring waktu
Seolah jika hujan itu tak datang
Mungkin tangis hatiku tak membuatku menepi
Singgah keduniamu

Entah sia atau tidak
Kuharap diriku yang penuh luka
Diriku yang berdosa
Bisa menebusnya bisa obatinya

Teriring waktu semakin membentang
Luka ini, salahku seolah harus ku kikis sendiri
Mata yang selalu beralih alih
Pada luka dan dosaku serta padamu

Lain hal ini perluku benahi
Lain pandang jangan sampai kehilangan jejakmu
Bisakah ini kubiarkan ia terbuka
Sambil aku kejar yang tak mungkin kukejar atau sebaliknya

Sesekali aku merasa kau menolehku
Sesekali aku berharap begitu
Berharap ku cukup penting atau cukup berarti
Walau sekedar sapa senyummu

Kucoba lempar sepucuk ungkap
Tertuliskan rasaku sayangku
Berharap kau sisihkan acuhmu
Dan menolehku ulurkan tanganmu

Dan kau tarik aku masa lalu
Membawaku sadarkan aku

Terlihat lemah ungkapku
Seolah kusangkal kodratku
Seolah aku paksa diriku jatuh
Menurutmu, mungkin, mungkin saja

Entah dari mana kau intip aku
Inilah pesawat kertas buatanku
Yang jauh berhamburan
Membawa sepatah kata

Kata yang tak akan melebihi kata ibumu
Kata yang tak akan menyentuh hatimu
Kata yang mungkin lucu dimatamu
Lemah dihadapanmu

Namun hanya satu pintaku
Datanglah pesawat kertas
Sampaikan rinduku, sayangku
Dipangkuanmu....
Kuharap sampai...
Kataku, aku sayangimu...

Comments

Popular posts from this blog

Zaqila - Dilanda Rindu

Pohon Gebang : Manfaat dan Fungsi

Life Mapping Perencanaan Menuju Sukses